sailingoverload
is telling you a story
Kamis, 09 Desember 2021
Inevitability of heartbreak.
Senin, 29 Maret 2021
Letting the intrusive thought win.
Nakal... beda mulut mungkin beda juga cara lo mengartikan kata ini. Menurut gue, dari gue masih kecil gue emang punya bakat rebel, kata mama sih mirip papa. Ada beberapa memori lucu yang gakmau gue lupakan, jadi kayaknya paling enak kalau nulisnya disini. Siapa tau nanti pas udah tua, ingatan gue hilang dicuri waktu, gue bisa baca-baca sambil recall sedikit tentang masa kecil. Berdoa aja semoga blogger gak close down dan tulisan gue semuanya hilang. 7 ntah 8 kali pindah sekolah... bisa dibilang gue ketemu banyak banget orang. Dulu, waktu kenaikan kelas 3 SD, gue pindah ke SD Pondok Ranggon 03 Pagi. Tinggal di komplek, tiap pagi sekitar jam 5 sampe 5.30 itu biasanya Pak Gatot, supir jemputan gue udah sampai di depan rumah untuk keliling jemput anak-anak. Di satu jemputan gue itu, ada 4 sekawan. Cewek-cewek, panggil aja Shafa, Yolanda, Mutia dan Claudia yang udah kelas 6SD. Mereka ini, kelompok julidnya jemputan deh, suka banget nyindir-nyindir orang yang mereka sebut 'manas-manasin'. Saat ini, gue sangat mengerti mungkin bagi mereka saat itu, mereka terlihat keren karena menguasai jemputan. Gak ada yang berani ganggu mereka lah pokoknya. Tapi gue yang masih kecil dulu, tidak takut dan punya pikirannya sendiri.
Rabu, 24 Maret 2021
Cerita tentang sebuah pelarian.
Entah kapan mulainya, tapi akhir-akhir ini gue gak bisa membiarkan kepala gue kosong. Kalau sebelumnya gue masih suka berbaring menatap langit-langit, tenggelam dengan arus memori yang membawa gue melanglang buana, gue gak lagi bisa nyaman berbaring dengan isi kepala gue sendiri dalam diam ditemani alunan lagu dari Cigarettes After Sex yang sayup-sayup terputar di dalam kamar. Gue akan mulai merasa ombak dalam kepala gue yang awalnya damai dan tenang mulai menghantam dengan gak santai. Surutnya sepi, setelah semua perasaan membuncah dan ketakutan yang datang tanpa sopan, gue akan merasa kosong. Gue gak menyukai overthinking yang akhir-akhir ini memenuhi kepala gue, tapi gue juga gak menyukai sunyi yang memekakkan telinga setelahnya. Menulislah, katanya. Menulis ketika lo merasa pikiran lo tidak lagi dapat dikontrol. Lalu bacalah, membaca ketika lo merasa kosong dan perlu diisi.